Tuesday, July 19, 2016

Tip Mengatasi Kecanduan Anak Pada Game Online

Tip Mengatasi Kecanduan Anak Pada Game Online

Membaca berita ada seorang remaja usia 15 tahun bunuh diri hanya gara - gara dilarang main game online oleh orang tuanya, mengundang penulis ingin berbagi cara mengarahkan anak yang kecanduan game online.




Sungguh memprihatinkan, tentunya hal seperti ini tidak ingin menimpa pada anak - anak kita. Kita menjadi lebih waspada dalam mengawasi pertumbuhan dan perkembangan. Namun tak urung, karena kesibukan kita membuat waktu kita tersita habis, tak sempat lagi meluangkan waktu lebih banyak dengan anak - anak kita.


Banyak orang tua karena kesibukannya, rela membayar rasa kasih sayangnya memberikan beraneka mainan anak tanpa mengetahui lebih dulu dampaknya pada anak. Ada juga memang tidak begitu, tapi karena kesibukannya guna mencukupi kebutuhan hidup membuatnya seolah mengabaikan apa saja yang dilakukan anak selama orang tua tidak ada. Dan beraneka macam latarbelakangnya.


Era sekarang memang tidak bisa dipungkiri menuntut semua orang tua berjuang keras menafkahi hidupnya dan keluarga. Ditambah ruang terbuka bermain anak semakin kurang dan jarang ditemukan, sebagai arena melatih reflek otot sensorik dan motorik anak juga melatih kecerdasan anak. Tak jarang kondisi sarana yang tidak ada maka si anak memanfaat sarana yang ada di lingkungannya, rasa ingin tahunya dan ketidaktahuan bahaya tidaknya tempat mereka bermain membuatnya bebas bergerak meluapkan kegembiraannya.


Setiap masa selalu ada permainan yang paling digandrungi oleh anak. Dulu mungkin kita mengenal gatrik, kelereng, sepeda dan sebagainya. Itulah sarana anak - anak mengembangkan kemampuannya. Dan sekarang di era digital kita sebagai orang tua berhadapan dengan sarana permainan yang namanya game online.


Game online ini sebetulnya tidak berbahaya, banyak programmer lahir beranjak dari kegandrungannya pada game, namun jika dalam sehari si anak menghabiskan waktunya hanya dengan bermain game online, dapat dipastikan ada sisi lain yang tidak berkembang pada diri anak, kemampuannya berkomunikasi dan kelincahannya.


Kelincahan ini masalah sinkronisasi kemampuan otak dengan gerak otot, baik sensorik maupun motorik. Anak menjadi lamban dan jika pada tingkatan yang lebih parah si anak akan mengalami obesitas.


Para orang tua sebetulnya tidak perlu khawatir dengan musim kegemaran anak saat ini pada game online, apalagi sekarang hadir game pokemon go yang in dibicarakan dimana - mana.



Tip buat anak yang sudah parah keranjingan bermain game online, hanya ada satu - satunya cara adalah dengan membawa ke dokter psikiater anak.


Tips buat anak yang mulai menggandrungi game online dengan tingkatan kategori belum begitu parah, tapi mulai terlihat perubahan pada kebiasaannya sehari - hari.


Maka cara yang dilakukan :



  1. Jangan singkirkan permainannya.

    Biarkan permainan ada ditempatnya, karena jika kita singkirkan ini akan mengundang pertanyaan dalam diri anak, dah membuat anak kebingunan dengan apa yang dilakukannya itu dibolehkan atau tidak. Jadi menjadi tidak bagi perkembangan kejiwaan anak.




  2. panggillah si anak jika kita melihat sudah cukup lama si anak bermain game.

    Waktu 2 jam adalah waktu maksimal bermain game. Bahkan sebetulnya jika melihat karakter perkembangan anak, apa pun permainannya anak akan bosan bermain jika sudah sampai lebih dari 1,5 jam. Sehingga jika dalam pengawasan kita mereka masih asyik bermain game lebih dari 2 jam, segera alihkan dengan memanggilnya.


  3. Pikirkan segera, apa perintah pekerjaan buat si anak saat mengalihkan perhatian pada game. Jangan biarkan pikirannya masih ke permainan gamenya. Setelah satu pekerjaan selesai, berikan pekerjaan lainnya, seperti membereskan kamarnya.

    Berikan hukuman jika si anak melanggar perintah yang kita berikan, tentunya hukuman yang sesuai dengan tingkatan usianya. Ini baik untuk mengajarkan anak tentang imbalan hidup.

    Berikan sedikit hadiah juga jika mereka mengerjakan pekerjaan dengan baik. Seindah - indahnya hadiah terbaik pada anak adalah pujian.


  4. Jika kita tidak ada waktu luang, berikan catatan pekerjaan yang harus dikerjakan anak sepulangnya sekolah.

    Jangan serahkan pada pembantu untuk mengawasinya, pembantu cukup diberi bekal, jika anak mengerjakan tugasnya dengan meminta bantuan pembantu, pembantu harus melaporkan pada kita, tidak via telephone tapi saat kita pulang.

    Pemberian tugas dengan tanpa meminta orang lain atau pembantu yang mengawasinya. Ini untuk melatih rasa percaya dirinya. Sedangkan tugas itu sendiri untuk melatih tanggungjawabnya.

    Berikan sanksi jika si anak tidsk menyelesaikan tugasnya dan reward jika selesai menyelesaikan tugasnya.


  5. Berusaha ditengah kesempitan waktu ikut bermain game dengan anak.

    Ini penting karena cara ini lebih efektif mengarahkan anak tentang dampak baik buruknya bermain game.



Semoga bermanfaat.